Arus
globalisasi tidak bisa terbendung lagi. Dibarengi membanjirnya perkembangan
teknologi yang kian canggih, dunia kini memasuki era revolusi industri 4.0.
Sebuah era baru yang menekankan pada pola digital economy, artificial
intelligence, big data, robotic, dan sebagainya atau dikenal dengan fenomena
disruptive innovation.
Era
4.0 ini akan mampu mengubah konsep pekerjaan, struktur pekerjaan, dan
kompetensi yang dibutuhkan dunia pekerjaan. Sebuah survei perusahaan perekrutan
internasional, Robert Walters, bertajuk Salary Survey 2018 menyebutkan, fokus
pada transformasi bisnis ke platform digital telah memicu permintaan
profesional sumber daya manusia (SDM) yang memiliki kompetensi yang jauh
berbeda dari sebelumnya.
Era
revolusi industri 4.0 juga mengubah cara pandang tentang pendidikan. Perubahan
yang dilakukan tidak hanya sekadar cara mengajar, tetapi jauh yang lebih
esensial, yakni perubahan cara pandang terhadap konsep pendidikan itu sendiri.
Teknologi
Informasi dan Komunikasi / TIK atau Information and Communication Technologies
/ ICT, penting bagi kalangan pendidik atau guru
Nah,
dalam rangka menyambut tren pendidikan global di era digital itu, kalangan
guru, bahkan staf dan siswa-siswi sekalipun dituntut untuk lebih memahami ilmu
TIK tersebut.
Menjembatani
upaya peningkatan kapasitas ICT utamanya di kalangan pendidik di Provinsi
Sumatera Barat, maka pengurus Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Provinsi
Sumatera Barat mengadakan pelatihan Skype-A-Thon bagi Guru-guru yang ada di
sumatera Barat bertempat di Kampus STKIP PGRI Sumatera Barat yang merupakan
wujud kepedulian PGRI dalam bidang profesi guru dalam rangka meningkatkan guru
yang professional diera digital.
Pelatihan
Skype-A-Thon berlangsung di Ruang Sidang Gedung D Kampus STKIP PGRI Sumatera
Barat Jum’at 4 Mei 2018 dengan peserta utusan dari PGRI Kabupaten/Kota se
Sumatera Barat.
Ketua
PGRI Provinsi Sumatera Barat, Zainal Akil menegaskan, kegiatan ‘Skype-a-thon’
itu, merupakan program dari Microsoft Indonesia Divisi Pendidikan. Zainal Akil
menjelaskan tujuan dilaksanakannya kegiatan ini adalah untuk memberikan
pengetahuan pentingnya teknologi dalam dunia pendidikan sehingga bisa mewadahi
kebutuhan tenaga pendidik dan siswa. Seperti halnya teknologi dari Microsoft
yang dapat digunakan untuk membantu kegiatan belajar mengajar seperti Skype,
OneNote, dan Office 365.
Menurut
dia, pembelajaran abad 21 berfokus untuk mengembangkan kemampuan anak dalam hal
komunikasi, kolaborasi, dan kemampuan komputasi. Demikian pula melatih pola berpikir kritis, logis, kreatif,
dan terstruktur dalam membentuk karakter-karakter anak yang dapat bersaing di
masa depan dan mampu beradaptasi dengan baik di era digital. “Dunia pendidikan
pada saat ini dituntut untuk ‘melek’ teknologi dan memberikan pengajaran
terhadap akses komputer dan teknologi kepada para siswi sejak dini,”
Terakhir,
mantan Kepala SMA 1 PGRI Padang itu menegaskan, kegiatan pendidikan pelatihan
Skype A Thon merupakan rangkaian kegiatan serentak secara nasional di pengurus
besar PGRI dan di 25 kabupaten/kota pada 4 Mei 2018 Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan
Nasional Tahun 2018 dan meningkatkan kapasitas guru dalam bidang ICT*