Untuk pertama kalinya di Sumatera Barat, seorang kepala daerah dianugerahi gelar “Bunda Guru”. Penghargaan istimewa ini diberikan kepada Bupati Dharmasraya Annisa Suci Ramadhani dalam kegiatan Konferensi PGRI Kabupaten Dharmasraya Masa Bakti XXIII yang digelar di Alinia Convention Center, Sitiung, Rabu (11/06/2025).
Gelar tersebut dianugerahkan secara resmi oleh Ketua PGRI Provinsi
Sumatera Barat, Darmalis, dan Ketua PGRI Dharmasraya Lasdi, serta turut
disaksikan Wakil Bupati Dharmasraya, Leli Arni, Kepala Dinas Pendidikan Bobby
Perdana Riza dan Pembina Yayasan Alinia Enterpreneur, Marlis.
Dalam
sambutannya, PGRI Sumbar memberikan apresiasi tinggi atas kehadiran bersamaan
antara Bupati dan Wakil Bupati Dharmasraya dalam konferensi tersebut. "Ini
adalah yang pertama di Sumatera Barat. Kehadiran serentak antara Bupati dan
Wakil Bupati di kegiatan PGRI menunjukkan betapa seriusnya Kabupaten
Dharmasraya dalam membangun sektor pendidikan dan memberikan apresiasi tulus
kepada para guru," ujar Ketua PGRI Sumbar.
Dalam
forum tersebut, PGRI menyampaikan sejumlah aspirasi mengenai kesejahteraan
guru, termasuk fakta bahwa masih banyak guru, terutama yang belum berstatus
ASN, menerima gaji jauh di bawah Upah Minimum Regional (UMR). Mereka berharap
pemerintah daerah terus memperjuangkan hak-hak para pendidik sebagai pilar
utama pembangunan bangsa.
Menanggapi
hal itu, Bupati Annisa Suci Ramadhani menyampaikan apresiasinya terhadap
kontribusi besar para guru dan PGRI dalam membangun Dharmasraya. "Setiap
kesuksesan selalu memiliki pilar kuat di belakangnya—dan itu adalah para guru.
Kami sangat menghargai dedikasi dan pengorbanan Bapak dan Ibu guru selama
ini," ungkap Annisa.
Dalam
sambutannya, Annisa juga menegaskan komitmen Pemerintah Kabupaten Dharmasraya
dalam meningkatkan kualitas pendidikan, termasuk menyusun skema baru untuk
memperluas akses pendidikan bermutu bagi siswa, baik di sekolah negeri maupun
swasta. Kepala Daerah perempuan pertama di Sumbar ini
menyadari bahwa kesejahteraan guru merupakan fokus penting dalam meningkatkan
kualitas pendidikan. Secara bertahap guru-guru non ASN akan diangkat menjadi
P3K sehingga diharapkan tidak ada lagi gaji guru yang di bawah standar.
Namun
ia menyadari bahwa guru tidak hanya yang mengajar di sekolah yang dikelola
langsung oleh dinas pendidikan, namun juga guru yang bernaung di sekolah
swasta. Ia menjelaskan bahwa Dana Alokasi Khusus (DAK) dari pemerintah pusat
tidak bisa dialokasikan ke sekolah swasta. Oleh karena itu,
satu-satunya opsi bantuan untuk sekolah swasta untuk meningkatkan kesejahteraan
guru harus bersumber dari Pendapatan Asli Daerah (PAD). Namun di sisi lain PAD
Dharmasraya saat ini masih rendah.
"Pemerintah
Kabupaten terus berupaya meningkatkan PAD agar bisa memberi ruang dukungan yang
lebih luas, termasuk dalam sektor pendidikan swasta," ungkapnya. Dalam
upaya memperkuat mutu pembelajaran, Pemerintah Kabupaten juga mendorong program
ekstrakurikuler untuk mata pelajaran esensial dengan menggandeng bimbingan
belajar terkemuka.
Tak
hanya itu, bentuk kepedulian terhadap guru terbaik juga diwujudkan melalui
program umrah bagi guru berprestasi yang akan digulirkan pada tahun mendatang. “Semua
aspirasi kami tampung, dan kami akan kawal bersama-sama. PGRI bukan sekadar
organisasi profesi, tetapi mitra pemerintah dalam mencerdaskan kehidupan
bangsa,” tutur Bupati Annisa.
Dalam
pada itu Annisa juga mengungkapkan kebanggaannya kepada Pengurus PGRI Kabupaten
Dharmasraya XXII periode 2020-2025 yang dipimpin Lasdi yang mengemban amanah
dengan baik. Kepengurusan dinilai Lasdi mampu membawa PGRI
Dharmasraya menjadi lebih baik, dari kekosongan kas hingga menjadi mendapat
penghargaan pengelolaan keuangan terbaik di Sumatera Barat.
Sumber: https://www.tanamonews.com/2025/06/dianugerahi-bunda-guru-bupati-annisa.html